Berapa banyak dari Anda yang seringkali mendengar bahwa bermain
game tidak pernah menghasilkan sesuatu yang positif? Stigma yang satu
ini tampaknya melekat kuat dan sulit dihapuskan dari benak mereka yang
awam dengan industri ini. Terlepas dari beragam penelitian yang
memperlihatkan segudang efek positif yang bisa ia hasilkan, video game
dianggap sebagai sebuah media hiburan belaka yang sama sekali tidak
produktif. Namun siapa yang menyangka, bahwa kegemaran Anda bermain
game, bisa saja membantu Anda mendapatkan pekerjaan impian di masa
depan. Sebuah tren yang kabarnnya, tengah naik daun di dunia pekerjaan.
Dengan persaingan yang semakin ketat, penelitian menyebutkan bahwa
lama proses seleksi calon karyawan kini memakan waktu dan biaya yang
jauh lebih lama. Selain lama dan mahal, tidak ada jaminan juga bahwa
perusahaan akan berhasil merekrut individu yang memang memiliki skill
set dan kepribadian yang cocok dengan jenis pekerjaan yang mereka incar.
Jawaban lewat serangkaian tes psikologi tampaknya tidak lagi dilihat
sebagai sesuatu yang relevan. Banyak perusahaan besar kini mulai melirik
video game sebagai alat seleksi calon karyawan yang efektif.
Untuk
menghasilkan proses seleksi calon karyawan yang lebih murah dan
efektif, banyak perusahaan besar yang mulai beralih dengan menggunakan
video game sebagai media. Perusahaan yang memfasilitasi hal tersebut
juga kian tumbuh subur.
Belum jelas apakah metode yang sama juga sudah mulai dilirik perusahaan-perusahaan besar Indonesia atau tidak. Walaupun tidak secara langsung membuat kita sebagai gamer tampil sebagai calon karyawan yang terlihat di mata perusahaan, namun setidaknya perasaan familiar terhadap video game akan memberikan sedikit keuntungan ekstra. Pastikan saja kebiasaan gaming Anda tidak terbawa saat seleksi terjadi. Contoh? Mulai berteriak “Noob..noob..noob..”..
Sumber : http://jagatplay.com/2014/01/news/video-game-mulai-dijadikan-alat-seleksi-calon-karyawan/


0 komentar:
Posting Komentar