Yah, akhir - akhir ini
banyak tayangan baru datang dari beberapa stasiun televisi baik
nasional maupun swasta walaupun lebih banyak didominasi oleh pihak
swasta, namun dari beberapa acara tersebut tentunya akan baik jika
diimbangi dengan pesan yang baik pula dari isi acara tayangan tadi yang
tentunya kreatif dan inovatif. Namun anehnya alih - alih harusnya lebih
mengembangkan tayangan yang bermutu dan berbeda tentunya inovatif dan
kreatif tapi malah acara yang kesannya yah bisa dibilang sama atau nyontek atau maksudnya nyindir acara lain tapi isi konten
gak jauh beda acara - acara biasanya yang jadinya malah menurunkan
kesan inovatif atau bahkan kreatif itu sendiri, eit tapi kali ini bukan
itu yang dibahas, namun kali ini lebih pada propaganda
dari konten acara itu sendiri salah satunya adalah acara baru - baru
ini yang lagi ngetrend dan heboh yaitu acara YKS yang ada di salah satu
tayangan televisi swasta. Yah YKS dengan konten acaranya berhasil
memikat banyak audiens yang berasal dari berbagai latar belakang atau
kalangan, hal ini tentunya bisa dilihat dari beberapa aspek misal dari
aspek dangdut yang didalamnya ada goyangan, musik, lirik dan busananya,
selain itu juga beberapa konten terselubung yang bisa jadi nilai jual
atau pendobrak rating itu sendiri misalnya saja sensasi terutama gosip
yang diangkat entah ini memang dirancang atau diluar rancangan selain
itu tentang fenomena artis paketan yang dimaksud disini adalah artis
yang sering mengisi tayangan tersebut dan punya jam terbang tinggi tapi
gara punya keunikan sendiri dan khas akhirnya banyak televisi
menggunakan jasa mereka ketimbang artis atau talent baru, misalnya saja
saking terkenal nya artis ini di acara ini dia yang ngisi, diacara itu
dia yang ngisi dan diacara lain lagi lagi - lagi dia yang ngisi, bukan
berarti buruk walau ada beberapa yang attitudenya sangat buruk untuk
dicontoh namun ini seperti homogenisasi di beberapa acara media seakan -
akan acara terkenal maka akan ada artis itu juga padahal gak semua nya seperti itu, dan juga ini seperti strategi
pemasaran media juga, apabila banyak orang mengenali artis itu maka
yang ada dibenak pikirannya adalah acara ini atau itu karena saking
seringnya tampil diberbagai acara tertentu. Yah disini tentunya
propaganda gak semua nya buruk namun juga ada yang bermaksud baik.
1. Aspek dangdut dari tayangan YKS
Disini saya akan
membahas dengan sisi positifnya dulu, acara ini mempropaganda kan bahwa
dangdut itu mungkin merupakan budaya populer yang sudah merakyat di
kalangan masyrakat indonesia
namun dikemas dengan cara yang unik lagi, karena kita tahu sebelum ada
YKS dangdut mungkin ada tapi kepopuleran sebelum luntur karena
sedikitnya tayangan yang menampilkan dangdut ini, kalaupun ada itu
paling hanya seminggu sekali berbeda dengan aliran musik lain seperti
pop, atau rock misalnya yang selalu ditampilkan di beberapa media, yah
kita juga tidak menampik ini karena orang indonesia sendiri bisa saja
banyak yang suka musik aliran yang disebutkan tadi ketimbang dangdut itu
sendiri. Nah disini yang saya salut mereka bisa mengemas dengan cara
yang baik misalnya saja goyangan yang kreatif dan inovatif yang selalu
dibawakan oleh salah satu pembawanya, yang tentunya ini berbeda dengan
goyangan lainnya yang lebih mengedepankan aspek sensualitas dalam
menarik audiensnya. Mereka mampu membuat seluruh elemen masyarakat
tertarik untuk menari ala goyangan dangdut tadi dan juga dengan musik
yang tentunya lebih keren , unik dan asyik tanpa harus menggunakan lirik
lagunya dan gampang diingat dibenak pikiran masyarakat. Tentunya dengan
adanya hal ini masyarakat secara langsung atau tidak langsung bisa
kembali mencintai musik khas tanah air dan bangga akan jenis musik
seperti ini. Istilahnya ya menanmkan cinta produk tanah air salah
satunya musik dangdut ya lewat acara ini. Belum lagi frekuensi tayangan
acara ini yang tayang pada tiap hari dengan jam tayang yang lama amat ya
tentunya semakin menguatkan pengaruh goyangan ini bersama musiknya
kebenak audiens. Selain goyangan dan musiknya tadi busananya pun disini
lebih elegant dan sopan lah istilahnya ketimbang dangdut yang biasanya
dibawakan oleh sebagian para penyanyi dangdut biasanya karena kebnyakan
para penyanyi selalu menggunakan busana yang ketat, sexy dan sensual ,
disini acara ini menampilkan keapada khalayak si pemimpin goyangan
dangdut itu menggunakan busana unik tapi bisa diterimalah istilahnya
walaupun pemimpin goyangan ini laki - laki, misalnya baju romawi, bahkan
ada salah satu pengisi acaranya, seorang wanita,yang selalu menggunakan
kebaya atau busana lainnya yang tentunya masih dalam batas wajar atau
sopan, dan beberapa lainnya menggunakan baju casual lainnya baik cewek
atau cowok. Selain itu propaganda disini adalah ingin memberikan pesan
kepada masyarakat bahwa dangdut itu gak seperti yang sudah - sudah
dengan goyangan erotis dan sensual atau busana sensual tapi bisa dibawa
dengan goyangan yang kreatif dan inovatif dan busana yang baik dan keren
tentunya.

Selain itu sisi
positifnya adalah mungkin mempropagandakan bahwa goyang dangdut dimalam
hari bukanlah suatu hal buruk yang nggak bermakna sama sekali karena
image goyang dangdut kalau diluar sana apalagi malam hari terkesan hanya
dikunjungi oleh orang - orang atau pria dewasa saja, tapi disini ada
mungkin bisa saja ada manfaat positif lainnya, misalnya saja goyangan
diacara ini yang sering ditampilkan entah dibeberapa segmen dan apakah
audiensnya yang nonton di layar televisi di rumahnya mengikuti
goyangannya yang jelas, goyangan ini juga bisa dijadikan ajang olahraga
malam seperti senam atau aerobik yang tentunya punya manfaat sendiri,
gerakan - gerakan yang selalu membuat tangan, kaki dan kepala bekerja
ini biarpun tidak ada unsur senamnya setidaknya bisa menghabiskan kalori
dalam tubuh dan tentunya ini juga bermanfaat , belum lagi dikemas
dengan cara yang menyenangkan ini juga menjadi pelepas stress dimalam
hari.
Setelah dari sisi positif ada
juga sisi negatifnya, misalnya beberapa lirik lagu yang dimainkan
biarpun goyangan dangdut itu biasanya sering dimainkan tanpa lirik lagu,
namun sering juga dibawakan oleh salah satu pengisi acaranya misalnya
saja lagu buka dikit joss, lirik - lirik lagu tersebut berisi beberapa
konten yang berbau sensualitas dan pornografi, tentunya akan berpengaruh
buruk apabila yang ini dilihat dan didengar apalagi dinyanyikan oleh
anak - anak dibawah umur, yang tentunya tidak sesuai dengan nilai dan
norma yang ada di masyarakat atau etika dan moral dimasyarakat. Misalnya
saja salah satu lirik dari lagu buka sitik joss, ‘ sukanya abang ini
lihat-lihat bodiku yang seksi senangnya abang ini intip-intip ku pakai
rok mini hei kenapa kamu kalau nonton dangdut sukanya bilang “buka dikit
joss” apa karena pakai rok mini jadi alesan ‘. Nih disini seakan akan
acara ini mempropagandakan kehebohan goyangan ini dengan lagu ini jadi
ketika mendengar lagu ini maka yang teringat dibenak audiens adalah
acara YKS padahal lagu ini berisi konten yang buruk bagi audiens dibawah
umur.
Selain
itu ini masih berhubungan dengan goyangan namun bukan goyangan yang
disebutkan diatas tapi goyangan yang baru - baru ini heboh juga yaitu
goyangan oplosan dengan cara berbaris setelah itu mendorongkan pinggul
kedepan dan kebelakang, yah mungkin saya yang paranoid tapi apabila ini
disaksikan penonton dibawah umur apa gak berpengaruh buruk nantinya,
apalagi jika anak - anak tersebut menyanyikannya dan bergoyang oplosan
dan dilakukan secara bersamaan disekolah atau ditempat umum tentunya ini
melanggar etika dimasyarakat, dimana goyangan itu sendiri seperti
menunjukan sensualitas atau erotisme yang berlebihan. Walaupun disini
lagunya punya pesan dan syair yang sangat bagus yaitu tentang bahaya
minuman oplosan.

2. Konten gosip
Disini saya tidak
mencium adanya dampak positif karena disini acara YKS ini seolah ingin
mempropagandakan konten gosip yang seakan - akan itu hal yang wajar dan
seolah - olah kebutuhan sehari - hari masyarakat, padahal gosip
merupakan hal yang tabu dan bukan konsumsi yang baik apalagi ketika
isinya hanya membahas masalah orang lain dalam ranah yang lebih privat.
Hal ini tentunya juga punya dampak yang buruk, dan bisa saja gosip itu
nantinya menjadi bahan perbincangan dimasyarakat, disemua elemen
masyarakat tentunya dan ini juga bertentangan dengan etika dimasyarakat,
karena selalu membicarakan orang lain tanpa sepengetahuannya dan selalu
ingin tahu urusan orang. Dalam acara ini misalnya saja ketika ada artis
ini digosipkan suka sama aktris itu, disalah satu segmen terkesan
disetting agar gosip itu terasa hangat dan penting dan perlu diketahui
masyarakat padahal itu itungannya sudah masuk urusan orang, dengan
pembawaan ala talkshow misalnya, dan lain sebagainya.

3. Propaganda artis paketan
Disini
sebenarnya bukan hanya acara ini namun juga ada acara yang lain yang
memakai artis yang sama dalam membawakan acaranya, sama seperti yang
diungkapkan diatas tadi yaitu acara yang memakai artis yang sama dengan
televisi lainnya yang sering nongol di layarkaca karena jam terbangnya
atau keunikannya namun yang perlu ditekankan disini adalah ini seperti
homogenisasi di beberapa acara media seakan - akan acara terkenal maka
akan ada artis itu itu juga padahal gak semua nya seperti
itu, dan juga ini seperti strategi pemasaran media juga, banyak orang
mengenali artis itu maka yang ada dibenak pikirannya adalah acara ini
atau itu karena saking seringnya tampil diberbagai acara tertentu,
misalnya artis a,b,c,d yang jago ngelawak membawa diacara x, karena unik
dan lucu mereka juga dikontrak oleh beberapa acara lainnya, mungkin
bagus apabila mereka melawak tanpa harus menghina manusia lain walaupun
hal ini juga sering ditemukan kalau bisa buatlah lawakan cerdas, tapi
kalau sebaliknya dan ditambah attitudenya yang buruk maka akan
berpengaruh buruk juga kepada audiensnya. Dalam hal ini yang perlu
ditekankan sekali lagi adalah bagaimana propaganda mengarahkan kepada
masyarakat bahwa artis yang bagus dan baik bisa saja artis yang sering
tampil entah penampilannya sesuai etika atau nggak yang jelas masyarakat
akan ingat artisnya sekaligus acara yang dibintanginya.
Selain itu disini
metode dari penyampaian propaganda itu sendiri menggunakan metode
persuasice dimana terdapat penyampaian pesan - pesan yang menimbulkan
rasa tertarik sehingga target propaganda nyaman dan senang dan rela
melakukan sesuatu misalnya saja disini seperti goyang dangdut tadi
dimana goyangan itu terlihat asyik dan unik dan membuat masyarakat
senang dan akhirnya tertarik untuk mengikutinya. Sekaligus juga
sistemnya yaitu symbolic interaction propaganda yaitu propaganda yang
menggunakan simbol - simbol. Propaganda jenis ini menggunakan lambang -
lambang yang penuh arti, yaitu bahasa lisan atau tulisan, serta gambar
dan isyarat lainnya yang telah dirumuskan sedemikian rupa sehingga dapat
merangsang jiwa target propaganda misalnya dengan kata - kata kok sepi
sih atau wooi penonton Keep Smilee … disitu terdapat kata - kata yang
membuat penonton dapat melakukan apa yang diinginkan atau merespon yaitu
dengan berjoget dangdut dengan goyangan khasnya.
Untuk tekniknya
sendiri ada 3 yaitu glittering generality dengan teknik yang menggunakan
kata khas yang baik tentunya agar membuat target propaganda merasa
senang sehingga bersedia membuat target merasa senang hingga menerima
dan menyetujui apa yang ditawarkan misalnya dengan kata - kata tadi
seperti wooi penonton keep smile atau kok sepi sih, selain itu ada
teknik transfer dimana acaranya ini menggunakan artis - artis ternama
yang khas dan punya keunikan sendiri, teknik ini sendiri merupakan
teknik yang membawa otoritas, dukungan, gengsi, dari sesuatu yang
dihargai dan disanjung kepada sesuatu yang lain agar lebih dapat
diterima. Selain itu ini juga teknik untuk menjadikan orang, produk,
atau organisasi diasosiasikan dengan sesuatu yang mempunyai kredibilitas
baik atau buruk. Misalnya saja si pembawa atau pemimpin goyangan
dangdut mr.X yang selalu berpenampilan unik ala jaman dulu sehingga
menanamkan dibenak audiens bahwa mr.x adalah seseorang yang memimpin
goyangan dangdut dengan pakaian khasnya dan tentunya apabila melihat ini
orang maka yang ada dibenak adalah acara dari tayangan tadi dan begitu
pula sebaliknya atau bisa dikatakan sebagao ikon yang membawa pesan
tertentu. Yang terakhir adalah taknik Plainfolk dimana ini dilakukan
dengan pendekatan untuk menunjukan sang propagandis itu peduli atau
rendah hati atau baik lah, disini propagandis berupaya untuk meyakinkan
khalayak bahwa gagasan mereka berkaitan dengan keseharian atau kebiasaan
atau kebudayaan masyrakat setempat dalam hal ini tentunya segmen dimana
audiens bergoyang dangdut dimana dangdut sendiri merupakan musik khas
indonesia dan sudah merakyat namun disini dikemas dengan kemasan yang
inovatif dan kreatif tentunya sehingga masyarakat bisa melihat perbedaan
goyangan ini dengan goyangan lainnya misalnya.
Mungkin sekian saja apa bisa saya lihat dari kacamata komunikasi propaganda, mohon maaf apabila salah kata atau salah ketik.
0 komentar:
Posting Komentar