Pada suatu hari, di acara Shopfair pertengahan bulan Juli 2012, saya bertemu dengan teman lama dari industry ecommerce, mereka membuka booth di event itu.
“Sibuk apa kamu sekarang ?”
“Ngurus Everindo, online shop di ebay, kami baru berdiri 5 bulan dan sudah melayani 1000 transaksi.”
“Oh, lumayan, bagaimana cara dapat transaksi segitu banyak? pakai
strategi promosi apa? strategi social medianya bagaimana ?? Public
Relationnya bagaimana ?? Pakai content strategy seperti apa ?? Pakai
strategi canggih bagaimana untuk mendatangkan traffic ? engagement
communitynya bagaimana ??”
…………………….
Seperti kebanyakan entrepreneur lainnya yang terlalu bagus sebagai karyawan, Putra Rueshi dan Donald H Sorey mendirikan Everindo
pada Maret 2012 dengan modal finansial hanya Rp. 2 juta untuk membayar
listing fee, kemudian di bulan ke-2, modal ini bergulir sendiri dengan
profit yang dihasilkan. Everindo benar-benar merupakan contoh bagaimana
dengan modal finansial minim kita bisa menghasilkan suatu usaha dengan
potensi besar.
Apa yang mereka lakukan cukup menarik, membantu UKM Indonesia untuk
mengekspor barang dagangannya ke luar negeri, mereka tidak memiliki
barang sendiri, tidak membuat marketplace sendiri seperti Tokopedia, namun mereka menggunakan portal dan market yang sudah ada, yaitu eBay yang memiliki 90 juta potential buyer.
Saya pun mencoba menemui mereka berdua, untuk menggali lebih dalam tentang kisah dan strategi di balik Everindo, ditemani oleh Rosanti Carolina sebagai konsultan dan Nurul Fitriah
yang menjabat sebagai Cross Border Trade Manager di eBay. Mereka banyak
sekali membagi seluk beluk berjualan di eBay, termasuk bagaimana
melakukan analisa product, harga dan keyword untuk menghasilkan
penjualan yang bagus di eBay.
We do this because we really care about something.
Kami sudah cukup lama menganalisa eBay dan jarang melihat produk Indonesia di listing di sana, padahal saya tahu sendiri kualitas produk Indonesia tidak kalah.
Apa itu Everindo?
Everindo
adalah sebuah Service Company, dimana kita mempunyai misi untuk membawa
brand Indonesia dan produk-produk lokal, agar bisa compete dengan
produk dari negara China, Korea, dan semacamnya.
Karena kita merasa produk-produk kita bagus dan kualitasnya tidak
kalah jika dibandingkan negara-negara lain, tapi sayangnya tidak terlalu
di-expose.
Kita juga membantu teman-teman UKM agar bisa mengekspor produknya
meskipun secara kecil-kecilan. Kita tahu produk-produk kita kualitasnya
bagus, hanya belum ter-expose saja.
Kenapa? Karena ada stigma bahwa untuk menembus pasar luar negeri itu
susah, dan itu yang sedang kita usahakan. Untuk sampaikan pelan-pelan ke
semua merchant kita, bahwa itu sebenarnya tidak susah. Selama kalian
punya produk yang bagus dan harganya menarik, pasar bisa menerima
kalian. Di situlah kita membantu mereka.
Bisa dapat ide untuk mengekspor itu darimana?
Kami sebelumnya bekerja di plasa. Di sana, setiap hari kita melihat
potensi-potensi pasar yang ada, kita sering mencari merchant-merchant
untuk berjualan di Plasa yang marketnya untuk pasar Indonesia.
Dari situ kita terpikir, kenapa kita tidak coba jualan di luar negeri?
Karena waktu itu secara kebetulan juga, Plasa sedang ada proyek
dengan eBay. Akhirnya kita coba diskusi dengan mereka, kita coba ekspor,
dan akhirnya menurut kita ini ide yang menarik.
Kita coba pelan-pelan. Awalnya dari produk-produk yang kita beli
sendiri, kita coba jual sendiri. Tapi lama-lama kita mencari merchant
yang ingin menjual produknya melalui kita.
Berarti sewaktu di Plasa, kalian sudah belajar dari case study eBay seller yang sudah sukses duluan?
Bukan belajar, tapi kita jadi timbul ide kenapa kita tidak coba
membuatnya sendiri. Karena sayang aja, karena kita sudah tahu supplier
kita siapa, merchant kita siapa, customer kita siapa.
Di Plasa sendiri kan tidak ada yang untuk mengekspor ke luar negeri waktu itu.
Jadi kita pikir ini menarik, belum ada yang kepikiran membuatnya,
lalu kita coba buat saja. Kita juga punya koneksi dan segala macamnya,
jadi kenapa tidak kita coba buat? Awalnya dengan modal sendiri dulu,
beli barang sendiri kemudian dijual.
Sampai akhirnya, kurang lebih 4-5 bulan kemarin, kita mulai serius dengan Everindo agar skalanya menjadi lebih besar.
Apa yang melatarbelakangi terbentuknya Everindo di eBay ini?
Kalau konsep berjualan di eBay itu kan biasanya membuat store secara
individu, lalu dijual sendiri ke eBay. Dan ketika dia membuat store di
situ, harus ada effort di dalamnya, karena kita berhubungan dengan pasar
internasional.
Yang pertama, mulai dari kartu kredit. Orang Indonesia harus punya kartu kredit sebelum daftar di eBay.
Yang ke-dua, dia harus bisa bahasa inggris. Orang Indonesia kebanyakan tidak bisa bahasa inggris, terutama SME dan entrepreneurnya.
Yang ke-tiga, ada juga problem di
shipping. Shipping dari Indonesia ke negara-negara tujuan utama, seperti
Amerika, Australia, dan Eropa, itu sangat mahal dibanding dengan negara
Asia lainnya.
Yang ke-empat, masalah teknologi. Ketika orang masuk
ke eBay, paling tidak dia harus mengerti basic IT. Itu juga yang
rata-rata orang tidak bisa.
Yang ke-lima, masalah service. SME terutama orang Indonesia, kurang mengerti perlunya service excellent.
Customer kita di luar negeri adalah customer yang sudah “jadi” di
eBay. Mereka tahu service excellent seperti apa, mereka tahu high level
of service seperti apa, dan mereka mengharapkan adanya itu semua.
Karena ketidakmampuan orang Indonesia inilah, yang menjadi ide dasar kita untuk membuat aggregator ini.
Kita yakin orang Indonesia itu bisa, orang luar negeri hanya perlu
trust dari seller-seller Indonesia. Seller di Indonesia juga perlu trust
bahwa barang-barangnya ini bisa dibeli oleh orang-orang luar negeri.
Kita menjembatani dua hal itu. Disini kita berusaha membuktikan
kepada seller-seller Indonesia bahwa barang mereka bisa laku dibeli sama
orang bule. Kita package dengan menarik, foto yang bagus, dan deskripsi
produk yang bagus.
Misalnya, produknya batik Jawa. Kita ceritakan latar belakangnya
batik seperti apa, kita juga ada foto batiknya seperti apa. Kita
jelaskan proses pembuatannya, dibuatnya dalam berapa hari, dan segala
macam, jadi produk Indonesia itu berkelas di mata Internasional. Itu
yang berusaha kita package di dalam store ini. Itu yang berusaha kita
bentuk.
Kalau dari masalah produk, sudah tidak perlu diragukan lagi. Karena
kita lihat produk mereka sudah bagus kok. Mereka hanya tidak tahu cara
packagingnya, dan cara jualnya.
Dari segi harga dan shipping juga kita bangun pelan-pelan. Kita
bangun infrastruktur shippingnya, Hingga sekarang kita sudah punya
partner shipping sendiri. Kemudian juga dari sisi logistik. Tahu sendiri
kan orang Indonesia kebanyakan tidak mau susah? Orang yang produksi
cuma mau produksi saja. Dia tidak mau susah kirim ke kantor pos.
Packaging juga tidak tahu packaging yang bagus seperti apa.
Dan di sini kita punya service itu. Kita punya sistem seperti ini,
kalian yang menyediakan barangnya, simpan di tempat supplier barangnya,
tidak usah diberikan ke kita, kalau laku barangnya akan kita jemput.
Service kita sampai seperti itu. Nanti setelah dijemput dari merchant,
kita packing ulang lagi. Jadi kita berusaha menciptakan trust antara
buyer di luar negeri terhadap buyer Indonesia, dan seller-seller
Indonesia itu sendiri. Itu yang berusaha kita bangun sampai sekarang.
Pelan-pelan, trust itu terbentuk. Terbukti dari beberapa merchant
kita yang tadinya cuma titip barang ke kita, sekarang mereka mulai mau
membuka store sendiri di eBay. Karena mereka yakin bahwa ternyata
potensi pasarnya bagus, barangnya bisa laku di luar negeri. Akhirnya
mereka buka store sendiri, atau bisnis sendiri juga. Akhirnya mereka mau
memilih untuk invest di stores, milih invest di IT atau teknologi,
invest di SDMnya juga, dan lain-lain. Meskipun secara pelan-pelan.
Sumber : http://startupbisnis.com/rahasia-shopatever-everindo-mendapat-1000-transaksi-dalam-5-bulan-di-ebay-dengan-modal-rp-2-juta/
Sumber : http://startupbisnis.com/rahasia-shopatever-everindo-mendapat-1000-transaksi-dalam-5-bulan-di-ebay-dengan-modal-rp-2-juta/


0 komentar:
Posting Komentar