Ya,
siapa tidak kenal Hollywood, semua orang pasti mengenal rumah produksi
terbesar yang satu ini. Hollywood merupakan salah satu produsen terbesar
dalam dunia perfilman. Hollywood adalah sebuah distrik di Los Angeles,
California, Amerika Serikat. Daerah ini terkenal dengan industri
perfilmannya di seluruh dunia.
Kita
tahu bahwa Hollywood dalam sejarahnya sering melahirkan film - film
berkelas baik dari jenis drama sampai film action. Bahkan film - filmnya
sering masuk nominasi film terbaik di semua ajang di dunia. Tapi tidak
semua film - film itu berhasil meraih pendapatan yang besar atau sukses
dipasaran karena ceritanya yang kurang menarik atau mungkin dari segi
teknis seperti spesial efek yang biasa saja, namun terlepas dari semua
itu Hollywood di mata dunia selalu dikenal sebagai produsen film kelas
atas yang selalu ditunggu kehadirannya. Tapi di sela ketenaran film -
film tersebut banyak yang secara tidak langsung memberikan makna
tertentu bagi penonton bahwa sesuatu yang pantas menjadi tidak pantas,
bohong menjadi nyata dan sebaliknya.
Ya,
hal tersebut dituangkan berupa propaganda berbentuk film - film jenis
perang fiksi ilmiah yang pernah di produksi Hollywood. Bisa kita lihat
banyak film - film perang yang sudah diproduksi Hollywood dari era 50 an
hingga sekarang.Propaganda dalam film sendiri sebenarnya bukanlah hal
baru, salah satu contoh yang bisa diambil yaitu film terkenal yang
dibintangi oleh Aktor ternama Silvester Stallone yaitu Rambo atau First
Blood. Film itu juga menggambarkan kisah tentara Amerika, yang hanya
sendirian mampu mengalahkan beberapa tentara Vietnam. Dan yang paling
banyak dikenal adalah film perang fiksi ilmiah yang muncul diera 90 an
yaitu Indenpedence Day. Film yang disutradarai oleh Roland Emerich ini
menceritakan tentang perjuangan manusia melawan invasi alien yang pada
saat itu Amerika sedang merayakan hari kemerdekaannya. Selain itu yang
paling kita kenal yaitu Transformers, film tentang alien robot yang
kurang lebih sama namun disini alien baik juga turut membantu manusia
untuk melawan alien jahat. Lalu ada film Starship Troopers, Super 8,
Battle Los Angeles, The Day The Earth Stood Still yang kurang lebih
sama, lalu ada Godzilla dimana manusia berjuang melawan monster raksasa
yang mengancam keamanan kota dan juga film Cloverfield yang jalan
ceritanya mirip dengan godzilla namun dengan cerita yang lebih kelam.
Namun menariknya, tokoh - tokoh protagonis dalam film tersebut
kebanyakan digambarkan pada sosok tentara Amerika yang gagah berani dan
pantang menyerah. Padahal jika dikaitkan dengan realitas nyata, tentara
amerika lebih dikenal sebagai penjajah daripada pahlawan itu sendiri.
Hollywood mengambil kesempatan untuk menyebarkan pemikirannya atau
merekonstruksi pemikirannya melalui film perang heroik tersebut dimana
image tentara Amerika yang buruk menjadi baik dan para penonton yang
tidak sadar dan tidak tahu terhibur dan beranggapan bahwa ternyata
tentara Amerika itu hebat dan baik, atau mungkin beranggapan bahwa
ternyata tentara Amerika tidaklah seburuk yang diberitakan. Dalam kajian sosiologi komunikasi, film seperti ini bisa disebut film konservatif dimana film ini memperlihatkan hagemoni kekuasaan pihak mayoritas atau pihak yang berkuasa.
Kenapa
fim perang fiksi ilmiah, mungkin karena film itu yang tergolong netral
atau tidak memihak dan menyangkut pautkan dengan pihak lain. Selain itu
film tersebut juga paling suka ditonton melihat dari segi film terlaris
sepanjang masa dipegang oleh beberapa film fiksi ilmiah. Dan dari hal
tersebutlah mungkin ada pihak - pihak tertentu yang ingin memasukan
unsur politis secara tidak langsung. Mungkin kita bisa lihat bahwa film -
film tersebut juga diproduksi sejalan dengan pemerintahan yang ada,
misalnya saja ketika era bush dimana pada saat itu, kebijakan -
kebijakan luar negrinya yang lebih memusatkan pada kebijakan timur
tengah terutama tentang pemebrantasan teroris seperti Al Qaeda dan juga
pada pemberontakan di wilayah pecahan negara Rusia. Dan Pada saat
periode jabatannya film Indenpedence Day dirilis, walaupun kebijakan
perang Bill Clinton tidaklah segesit dari Presiden George Walker Bush,
tetap saja film tersebut berpengaruh bagi pihak Amerika itu sendiri.
Misalnya saja film tersebut menggambarkan presiden yang pemberani dan
tegas dalam mengambil keputusan dan sosok tersebut juga menggambarkan
sosok Bill Clinton itu sendiri dimana, dia berani menentang terorisme
yang pada saat itu belum puncaknya dan pemberontak - pemberontak yang
mengganggu pemerintahan di kawasan eropa timur. Selain itu juga para
tentara - tentara di film tersebut terutama di angkatan udara rela
berkorban demi negaranya yang dijajah oleh pasukan mahluk asing. Dan
faktanya di tempat lain Amerika secara besar - besaran mendaratkan
pasukannya di daerah timur tengah seperti di Afganistan, walaupun target
dari pasukan tentara Amerika itu adalah Al Qaeda namun, cara perang
Amerika meawan terorisme tersebut seperti membakar habis sebuah hutan
atau bisa diatakan benar - benar mengerahkan semua elemen yang ada untuk
menyerang markas al qaeda padahal markas tersbetu belum tentu markas al
qaeda dan dari kejadian tersebut sudah menewaskan banyak pihak
diantaranya adalah rakyat sipil.
Hal
ini sesuai dengan yang diungkapkan Elizabeth Noelle Nuemann bahwa media
dalam hal ini film memiliki efek yang sangat kuat dalam membentuk opini
publik. Menurut teori spiral kebisuan, ada tiga karakteristik
komunikasi massa yang dapat berpengaruh pada opini publik, yaitu
kumulasi (cummulation) atau penimbunan; ubiquitas (ubiquity): keberadaan
media yang selalu ada dimana-mana; dan konsonansi (consonance) atau
persesuaian antara apa yang disampaikan media massa dengan opini publik.
Media
massa memainkan peran penting, sebab media berfungsi sebagai sumber
informasi, dimana orang mencari distribusi opini publik. Media massa
dapat mempengaruhi spiral kebisuan dengan tiga cara, yaitu satu, media
membentuk kesan-kesan tertentu tentang opini mana yang dominan; dua,
media membentuk kesan-kesan tertentu tentang opini yang sedang naik atau
berkembang; dan ketiga, media membentuk kesan tentang opini yang mutlak
diperhatikan khalayak tanpa menampilkannya secara khusus. Istilah
spiral kebisuan diberikan didasarkan pada logika bahwa semakin tersebar
opini yang dominan oleh media massa dalam masyarakat maka semakin senyap
pula suara perseorangan yang bertentangan dengan opini mayoritas
tersebut. Dalam hal ini media massa yang berupa film - film perang fiksi
ilmiah buatan Hollywood membentuk kesan tentang opini bahwa tentara -
tentara Amerika itu kuat, baik dan pantang menyerah untuk membela
rakyatnya dan opini - opini yang dibuat tersebut berhasil menenggelamkan
fakta sebenarnya dari tentara Amerika itu sendiri yang menjajah negara
lain bahkan merusaknya, karena yang ada dibenak publik adalah tentara
Amerika adalah pahlawan yang menyelamatkan negaranya.
Dari segi propaganda itu sendiri sebenarnya masuk dalam kategori propaganda film tentunya. Dalam tekniknya menggunakan interaksi simbolik atau bisa dikatakan menggunakan hal - hal menarik misalnya seperti robot, alien dan sebagainya sebagai simbol untuk hal tertentu.

0 komentar:
Posting Komentar