Senin, 20 Januari 2014

Propaganda Film Perang Fiksi Ilmiah Hollywood

// // Leave a Comment
Ya, siapa tidak kenal Hollywood, semua orang pasti mengenal rumah produksi terbesar yang satu ini. Hollywood merupakan salah satu produsen terbesar dalam dunia perfilman. Hollywood adalah sebuah distrik di Los Angeles, California, Amerika Serikat. Daerah ini terkenal dengan industri perfilmannya di seluruh dunia.

Kita tahu bahwa Hollywood dalam sejarahnya sering melahirkan film - film berkelas baik dari jenis drama sampai film action. Bahkan film - filmnya sering masuk nominasi film terbaik di semua ajang di dunia. Tapi tidak semua film - film itu berhasil meraih pendapatan yang besar atau sukses dipasaran karena ceritanya yang kurang menarik atau mungkin dari segi teknis seperti spesial efek yang biasa saja, namun terlepas dari semua itu Hollywood di mata dunia selalu dikenal sebagai produsen film kelas atas yang selalu ditunggu kehadirannya. Tapi di sela ketenaran film - film tersebut banyak yang secara tidak langsung memberikan makna tertentu bagi penonton bahwa sesuatu yang pantas menjadi tidak pantas, bohong menjadi nyata dan sebaliknya. 

Ya, hal tersebut dituangkan berupa propaganda berbentuk film - film jenis perang fiksi ilmiah yang pernah di produksi Hollywood. Bisa kita lihat banyak film - film perang yang sudah diproduksi Hollywood dari era 50 an hingga sekarang.Propaganda dalam film sendiri sebenarnya bukanlah hal baru, salah satu contoh yang bisa diambil yaitu film terkenal yang dibintangi oleh Aktor ternama Silvester Stallone yaitu Rambo atau First Blood. Film itu juga menggambarkan kisah tentara Amerika, yang hanya sendirian mampu mengalahkan beberapa tentara Vietnam. Dan yang paling banyak dikenal adalah film perang fiksi ilmiah yang muncul diera 90 an yaitu Indenpedence Day. Film yang disutradarai oleh Roland Emerich ini menceritakan tentang perjuangan manusia melawan invasi alien yang pada saat itu Amerika sedang merayakan hari kemerdekaannya. Selain itu yang paling kita kenal yaitu Transformers, film tentang alien robot yang kurang lebih sama namun disini alien baik juga turut membantu manusia untuk melawan alien jahat. Lalu ada film Starship Troopers, Super 8, Battle Los Angeles, The Day The Earth Stood Still yang kurang lebih sama, lalu ada Godzilla dimana manusia berjuang melawan monster raksasa yang mengancam keamanan kota dan juga film Cloverfield yang jalan ceritanya mirip dengan godzilla namun dengan cerita yang lebih kelam. Namun menariknya, tokoh - tokoh protagonis dalam film tersebut kebanyakan digambarkan pada sosok tentara Amerika yang gagah berani dan pantang menyerah. Padahal jika dikaitkan dengan realitas nyata, tentara amerika lebih dikenal sebagai penjajah daripada pahlawan itu sendiri. Hollywood mengambil kesempatan untuk menyebarkan pemikirannya atau merekonstruksi pemikirannya melalui film perang heroik tersebut dimana image tentara Amerika yang buruk menjadi baik dan para penonton yang tidak sadar dan tidak tahu terhibur dan beranggapan bahwa ternyata tentara Amerika itu hebat dan baik, atau mungkin beranggapan bahwa ternyata tentara Amerika tidaklah seburuk yang diberitakan. Dalam kajian sosiologi komunikasi, film seperti ini bisa disebut film konservatif dimana film ini memperlihatkan hagemoni kekuasaan pihak mayoritas atau pihak yang berkuasa.

Kenapa fim perang fiksi ilmiah, mungkin karena film itu yang tergolong netral atau tidak memihak dan menyangkut pautkan dengan pihak lain. Selain itu film tersebut juga paling suka ditonton melihat dari segi film terlaris sepanjang masa dipegang oleh beberapa film fiksi ilmiah. Dan dari hal tersebutlah mungkin ada pihak - pihak tertentu yang ingin memasukan unsur politis secara tidak langsung. Mungkin kita bisa lihat bahwa film - film tersebut juga diproduksi sejalan dengan pemerintahan yang ada, misalnya saja ketika era bush dimana pada saat itu, kebijakan - kebijakan luar negrinya yang lebih memusatkan pada kebijakan timur tengah terutama tentang pemebrantasan teroris seperti Al Qaeda dan juga pada pemberontakan di wilayah pecahan negara Rusia. Dan Pada saat periode jabatannya film Indenpedence Day dirilis, walaupun kebijakan perang Bill Clinton tidaklah segesit dari Presiden George Walker Bush, tetap saja film tersebut berpengaruh bagi pihak Amerika itu sendiri. Misalnya saja film tersebut menggambarkan presiden yang pemberani dan tegas dalam mengambil keputusan dan sosok tersebut juga menggambarkan sosok Bill Clinton itu sendiri dimana, dia berani menentang terorisme yang pada saat itu belum puncaknya dan pemberontak - pemberontak yang mengganggu pemerintahan di kawasan eropa timur. Selain itu juga para tentara - tentara di film tersebut terutama di angkatan udara rela berkorban demi negaranya yang dijajah oleh pasukan mahluk asing. Dan faktanya di tempat lain Amerika secara besar - besaran mendaratkan pasukannya di daerah timur tengah seperti di Afganistan, walaupun target dari pasukan tentara Amerika itu adalah Al Qaeda namun, cara perang Amerika meawan terorisme tersebut seperti membakar habis sebuah hutan atau bisa diatakan benar - benar mengerahkan semua elemen yang ada untuk menyerang markas al qaeda padahal markas tersbetu belum tentu markas al qaeda dan dari kejadian tersebut sudah menewaskan banyak pihak diantaranya adalah rakyat sipil.

Hal ini sesuai dengan yang diungkapkan Elizabeth Noelle Nuemann bahwa media dalam hal ini film memiliki efek yang sangat kuat dalam membentuk opini publik. Menurut teori spiral kebisuan, ada tiga karakteristik komunikasi massa yang dapat berpengaruh pada opini publik, yaitu kumulasi (cummulation) atau penimbunan; ubiquitas (ubiquity): keberadaan media yang selalu ada dimana-mana; dan konsonansi (consonance) atau persesuaian antara apa yang disampaikan media massa dengan opini publik.

Media massa memainkan peran penting, sebab media berfungsi sebagai sumber informasi, dimana orang mencari distribusi opini publik. Media massa dapat mempengaruhi spiral kebisuan dengan tiga cara, yaitu satu, media membentuk kesan-kesan tertentu tentang opini mana yang dominan; dua, media membentuk kesan-kesan tertentu tentang opini yang sedang naik atau berkembang; dan ketiga, media membentuk kesan tentang opini yang mutlak diperhatikan khalayak tanpa menampilkannya secara khusus. Istilah spiral kebisuan diberikan didasarkan pada logika bahwa semakin tersebar opini yang dominan oleh media massa dalam masyarakat maka semakin senyap pula suara perseorangan yang bertentangan dengan opini mayoritas tersebut. Dalam hal ini media massa yang berupa film - film perang fiksi ilmiah buatan Hollywood membentuk kesan tentang opini bahwa tentara - tentara Amerika itu kuat, baik dan pantang menyerah untuk membela rakyatnya dan opini - opini yang dibuat tersebut berhasil menenggelamkan fakta sebenarnya dari tentara Amerika itu sendiri yang menjajah negara lain bahkan merusaknya, karena yang ada dibenak publik adalah tentara Amerika adalah pahlawan yang menyelamatkan negaranya.
Dari segi propaganda itu sendiri sebenarnya masuk dalam kategori propaganda film tentunya. Dalam tekniknya menggunakan interaksi simbolik atau bisa dikatakan menggunakan hal - hal menarik misalnya seperti robot, alien dan sebagainya sebagai simbol untuk hal tertentu.

0 komentar:

Posting Komentar